Komunitas Pendaki Gunung Regional Jakarta Raya

Keberadaan KPG Regional Jakarta Raya (selanjutnya ditulis KPG Jaya) tidak terlepas dari pendahulunya, yakni KPG Regional Jabodetabekyang terbentuk pada 28 September 2013 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta dengan wilayah yang melingkupi DKI Jakarta Raya, Bogor Raya, Kota Depok, Tangerang Raya dan Bekasi Raya. KPG Regional Jabodetabek selanjutnya kemudian mendeklarasikan pemekaran diri menjadi beberapa regional pada 3-4 Oktober 2015 di Hambalang dan KPG Jaya berpartisipasi dalam deklarasi tersebut bersama dengan regional lain di lingkup Jabodetabek. Sejarah singkat KPG Reg. Jabodetabek dapat dilihat disini

KPG Jaya sendiri secara resmi mengawali pembentukannya dengan mendeklarasikan diri pada Jumat, 7 Agustus 2015 di Taman Menteng Jakarta yang dihadiri lebih dari 43 orang setelah melalui serangkaian Kopdar dan pertemuan-pertemuan yang dilakukan sebelumnya. Nama KPG Regional Jakarta Raya dipilih dengan menisbatkan pada nama Provinsi DKI Jakarta Raya (DKI Jaya) dengan slokanya yang berbunyi "Jaya Raya', satu sloka yang menggelorakan semangat segala kegiatan di Jakarta Raya sebagai ibukota dan kota perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Oleh karenanya, lingkup wilayah KPG Jaya juga sama dengan wilayah Provinsi DKI Jakarta, yakni meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. Selain deklarasi, pada tanggal 7 Agustus 2015 KPG Jaya membuat struktur kepengurusan yang diketuai oleh Chris Utomo sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah ini.

Struktur Kepengurusan KPG Jaya, hasil kesepakatan di Taman menteng
Pertemuan KPG Jaya, Taman Menteng, 7 Agustus 2015
Empat hari kemudian, tepatnya pada 11 Agustus logo KPG Jaya disepakati dan ditetapkan dengan mengawinkan desain yang dibuat oleh Ratdita Anggabumi dan Agus Maulana

Makna Logo KPG Jaya adalah sebagai berikut:
1. Lambang KPG dengan arti sesuai dengan yang tertulis di dalam AD/ART KPG yang disahkan pada 17 Mei 2015. Lambang KPG terletak di tengah dengan maksud bahwa KPG Jaya mengacu dan bertujuan dan menjadi salah satu bagian (regional) untuk mewujudkan visi dan misi KPG.

2. Tulisan Solidarity diambil dari bahasa Inggris yang bermakna kekompakan dimana konsep kekeluargaan yang kokoh, erat, kuat dan bertanggung jawab terhadap persaudaraan dan kekeluargaan tersebut, saling menolong, ikut merasakan jika ada yang mengalami kesusahan (empati). Satu untuk semua dan semua untuk satu (tujuan).

3. Tulisan Sinergy diambil dari bahasa Inggris yang bermakna hubungan interaksi yang baik dan memperkuat antara satu dengan yang lain agar tercipta suatu yang bermanfaat dan positif. Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas menuju keberhasilan. Kunci sinergi terdapat pada komunikasi dan kerja sama antar pihak.

4. Tulisan Sincerity diambil dari bahasa Inggris yang bermakna kesungguhan, sepenuh hati, kejujuran, keihklasan, dan ketulusan. Mewujudkan sincerity dalam tubuh KPG Jaya maka perlindungan akan senantiasa datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Perwujudan sincerity akan tampak dari kebesaran jiwa dan hati.

5. Tulisan Safety diambil dari bahasa Inggris yang bermaksa keselamatan, kesiapan dan kematangan dalam berpikir dan bertindak sehingga menjadi kebiasaan dalam setiap hal. Cepat, sigap, aman, tegas, teguh, tabah, terampil dan komitmen dalam koridor keamanan dan kenyamanan semua. Konsep aman dan nyaman tidak merujuk pada mencari aman namun menciptakan suasana dan situasi yang safety dalam rangka mencapai visi dan misi KPG.

6.Tulisan Avignam Jagat Samagram merupakan bahasa Sansekerta diambil dari moto BASARNAS dimana memiliki makna bagi mereka (perkumpulan) yang berasaskan Pancasila, sila pertama dari Pancasila sebagai suatu keyakinan dari setiap pendaki gunung bahwa segala kegiatannya akan diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap berdoa "Semoga Selamatlah Alam Semesta", ”Damailah Bumiku dan Seisinya”, “Selamatlah Manusia di Seluruh Dunia” dan “Keselamatan bagi semua”. Tulisan Avignam Jagat Samagram juga membuat KPG Jaya memiliki beban berat untuk bisa berkontribusi optimal dan memiliki kapasitas mumpuni untuk kegiatan kebencanaan dan sosial.

7. Warna merah melingkar memiliki makna kuat, berani dan memiliki gairah (semangat) dan warna biru dongker (tua) merepresetasikan ketenangan dan kebijaksanaan dan biru gelapnya menunjukkan ketenangan dan kebijaksanaan yang sempurna.


Langkah selanjutnya adalah merealisasikan program kerja (proker) perdana sesuai dengan amanat dalam Anggaran Rumah Tangga Komunitas Pendaki Gunung (ART KPG) yang disahkan pada 17 Mei 2015 di Jepara pada Bab V mengenai Pembentukan Regional pasal 12 ayat 5 yang menyatakan bahwa pengurus sementara harus setidaknya menyelesaikan satu program kerja regional dalam waktu 3 bulan yang mana program tersebut dilakukan untuk proses pembentukan kepengurusan tetap dan program kerja harus sesuai dengan visi dan misi KPG.

Keterangan: Bersama Suku Dinas Kebersihan dan Anggota KPG JAYA menggunakan Alat Apung dari Dinas Kebersihan menarik sampah dari kali. Jajaran Walikota Jakarta Pusat terjun langsung ke lapangan untuk Program Stop Nyampah di Kali

Keterangan: Penyematan Slayer kepada Anggota Kehormatan yaitu Walikota Jakarta Pusat Manggara Pardede oleh Penasehat dan Ketua KPG JAYA

Digawangi oleh ketua terpilih Chris Utomo dengan dibantu jajaran pengurus, pioneer dan seluruh simpatisan yang ada, terlaksanalah proker perdana KPG Jaya dimana dalam sehari dilaksanakan 3 kegiatan utama yakni bersih kali secara serentak di 6 titik kali wilayah Jakarta Pusat, Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Santunan Anak Kurang Beruntung di Masjid Raudlotul Jannah Jakarta Timur serta ditutup dengan penyematan slayer untuk para pioneer KPG Jaya. Dokumentasi kegiatan di bawah ini.

Keterangan: Pihak Dettol memberikan penyuluhan kesehatan kepada para Peserta Program Stop Nyampah ke Kali

Keterangan: Foto Bersama dengan Anak kurang beruntung di Masjid Raudlotul Jannah

Keterangan: Penyematan slayer kepada para Pioneer KPG JAYA

Milestone berikutnya terjadi pada 7-8 November 2015 dimana dilakukan musyawarah untuk menentukan strategi, program dan kepengurusan definitif sebagaimana merujuk pada ART KPG Bab V Pasal 12 Ayat 5 dan 6. Pada kesempatan ini juga disampaikan Laporan Pertanggung Jawaban Periode Percobaan dan semua menyepakati bahwa KPG Jaya telah berhasil melalui masa percobaan dengan baik. Pada 8 November jam 2 dini hari terpilih Saiful Darwi sebagai Ketua KPG Jaya periode 2015/2016 dengan masa kepengurusan mulai dari 8 November 2015 sampai dengan 8 November 2016. Terpilihnya ketua dan pengurusan didahului dengan serangkaian kegiatan meliputi analisa bersama mengenai kebutuhan dan tantangan KPG Jaya ke depan, perumusan strategi dan program kerja selama setahun yang dianggap dan disepakati sesuai untuk menjawab kebutuhan dan tantangan yang akan dihadapi KPG Jaya. 

Selanjutnya, atas usulan Chris Utomo dan Jafran serta diamini oleh semua anggota, kepengurusan periode 8 November 2015 – 8 November 2016 diberi nama Kepengurusan Stop Waras sebagai bentuk kesadaran bahwa kita semua tidak waras, tempat kurang dan salah, sehingga akan terbuka dan bersemangat untuk menjadikan KPG Jaya ini sebagai wadah untuk belajar dan berbagi tentang berbagai hal tanpa khawatir lagi untuk dipertanyakan kewarasannya. Gambar di bawah ini menunjukkan struktur kepengurusan dan program kerja (berikut strateginya).


Keterangan: Program Kerja KPG Jaya 2015/2016

Bagaimana perkembangan KPG Jaya selama Periode Kepengurusan Stop Waras? Tungguhasil evaluasi 3 bulanan yang akan diselenggarakan pada bulan Februari 2016.

Penulis : Humas KPG Jaya

1 komentar:

Unknown mengatakan...

keren bang..

Posting Komentar