Pendaki Penyembah Pohon


Puncak Gunung Agung, Gersang Tanpa Pohon
Pernahkan meluangkan waktu sejenak untuk menatap dan berpikir lama pada sebuah pemandangan, yakni pohon besar di pinggir jalan protokol ibukota? Sebuah pohon yang rindang, berdaun hijau kehitaman karena tempelan asap dan debu polusi. Batangnya terdapat tempelan tulisan dan gambar iklan dan bekas tancapan pakunya masih terlihat di bagian batang lain, namun tak mengurangi kekokohannya. Makhluk yang tangguh dan mengagumkan bagi yang mau berpikir. Tahan terik panas matahari dan baik hati meneduhkan jasad manusia dari panas.

Demikianlah kenapa banyak Pendaki yang mengagumi sebatang pohon. Setiap pohon hidup sendiri dan mengurusi dirinya sendiri. Mereka bahkan bermanfaat atau memberikan manfaat untuk menunjang kenyamanan manusia. Dari hasil tanaman dan seluruh bagian dari pohon bermanfaat bagi manusia. Pohon kelapa misalnya. Dari mulai batang, daun, dan buahnya dimanfaatkan oleh manusia.

Ada sebagian Pendaki merasakan hal ini, dan sebagai ungkapan rasa syukurnya ia memberikan pakaian, sarung pada pohon ini. Dan kadang lama ia duduk, juga berdiri di bawah dan/atau berdiri di samping pohon. Bahkan karena besarnya ungkapan rasa terima kasihnya, ia sampai merendahkan kepalanya (bersujud) pada pohon tersebut. Anehnya Pendaki lain yang tidak mengerti tentang apa yang ia rasakan menuduh bahwa ia menyembah pohon. Padahal ia tidak ‘bersujud’ kepada pohon karena meminta sesuatu. Ia merasakan manfaat besar dari pohon tersebut, oleh karenanya ia ‘bersujud’ syukur terhadap pohon tersebut.

Dahulu, leluhur Pendaki yang dituduh sebagai penganut animisme dikarenakan melakukan hal serupa. Menciptakan semacam peraturan yang tidak tertulis bahwa barang siapa akan menebang pohon mesti membuat sesajen. Terutama pohon-pohon besar. Kenapa? Karena para leluhur Pendaki merasakan manfaat adanya pohon-pohon rindang. Selain membuat udara tambah segar juga akar-akarnya mampu menyimpan air. Tidak heran di setiap pohon besar yang rindang sering ditemukan mata air. Banyak Pendaki lain yang memanfaatkan air dari mata air tersebut. Akarnya juga memeiliki kekuatan menahan tebing agar tidak longsor. Menyadari bahwa keberadaan pohon memberikan manfaat pada manusia dan juga membuat tanah tidak longsor, para leluhur Pendaki mempersulit orang untuk menebang pohon. Praktek demikian yang selama ini dianggap oleh para Pendaki lain sebagai ritual menyembah pohon. Betul jika dikatakan laku fisiknya menyembah, tetapi yang diminta adalah agar pohon dapat hidup dengan subur.

Kasih sayang Pendaki terhadap pohon dibuktikan oleh beberapa peneliti. Ada suatu penelitian yang menarik dilakukan penelti asal Jepang, Masaru Emoto. Memang tidak meneliti pohon secara langsung. Yang dilakukan oleh Masaru Emoto adalah meneliti tentang dampak doa, ucapan baik, dan ucapan buruk pada air. Perlu dicatat bahwa sebagian besar pohon terdiri dari air. Hasil penelitian terbukti bahwa molekul-molekul air dari sumber air yang diberikan doa dan ucapan terima kasih menghasilkan bentuk kristal yang indah. Jadi air memiliki kekuatan merekam segala sesuatu yang dipikirkan manusia. Pikiran manusia bervibrasi dalam bentuk gelombang. Getaran ini tertangkap dan direkam oleh air. Pohon yang sebagian besar terdiri dari air sehingga tidak mengherankan ia mampu menangkap pikiran orang yang akan menyakitinya.

Suatu alat khusus ditemukan oleh seorang ahli untuk mendeteksi efek dari pikiran terhadap pohon. Dan ternyata dari hasil penelitian membuktikan bahwa sebatang pohon bisa merasakan niat orang. Suatu pohon didekati oleh orang yang tidak punya maksud apa-apa terhadap pohon. Sebutkan sebagai orang pertama. Orang kedua adalah yang sayang terhadap pohon tersebut. Terakhir adalah orang yang akan menebang pohon. Dari alat yang ditempelkan pada batang pohon tersebut, terlihat efek dari ketiga orang yang berbeda tujuannya. Yang paling ditakutkan pohon adalah efek dari orang yang akan menebang pohon tersebut. Jadi, bisa dikatakan bahwa pikiran adalah energi. Semua energi mengandung getaran yang bervibrasi. So, tolong jangan menyepelekan pikiran. Badan Pendaki 70 % terdiri dari air. Pikiran buruk Pendaki akan melukai diri sendiri sebelum merusak alam dan orang lain.

Deforestasi semena-mena terjadi ketika kearifan lokal tidak lagi dipahami. Nenek moyang Pendaki sadar dan tahu pesan semesta. Pohon adalah sumber kehidupan manusia. Tanpa pohon, dijamin manusia sengsara. Mulai tanaman musiman semacam padi saja-kemudian-kelapa (tanaman tahunan), dll. Ketika penghormatan terhadap pohon dianggap penyembahan terhadap berhala maka banyak pohon ditebang semena-mena. Akhirnya berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan, serta yang paling mengerikan-climate change-tidak dapat dihindarkan.

Kearifan leluhur mengajarkan kehidupan yang selaras dengan alam. Saling memberi. Pendaki (manusia) memelihara pohon, dan pohon memberikan manfaat pada pendaki. Wahai Pendaki lain, masih ragu atau tidak percaya?

Cobalah berjalan di siang hari mengelilingi lautan pasir Bromo atau menyusuri sabana oro oro ombo. Rasakan betapa tiada pohon terasa panas membakar jasad. Setelah itu pasti semua akan sepakat untuk ‘menyembah’ pohon.

Ditulis Oleh : Saiful Darwi
Editor : And

Pendaki Penyembah Pohon


Puncak Gunung Agung, Gersang Tanpa Pohon
Pernahkan meluangkan waktu sejenak untuk menatap dan berpikir lama pada sebuah pemandangan, yakni pohon besar di pinggir jalan protokol ibukota? Sebuah pohon yang rindang, berdaun hijau kehitaman karena tempelan asap dan debu polusi. Batangnya terdapat tempelan tulisan dan gambar iklan dan bekas tancapan pakunya masih terlihat di bagian batang lain, namun tak mengurangi kekokohannya. Makhluk yang tangguh dan mengagumkan bagi yang mau berpikir. Tahan terik panas matahari dan baik hati meneduhkan jasad manusia dari panas.

Demikianlah kenapa banyak Pendaki yang mengagumi sebatang pohon. Setiap pohon hidup sendiri dan mengurusi dirinya sendiri. Mereka bahkan bermanfaat atau memberikan manfaat untuk menunjang kenyamanan manusia. Dari hasil tanaman dan seluruh bagian dari pohon bermanfaat bagi manusia. Pohon kelapa misalnya. Dari mulai batang, daun, dan buahnya dimanfaatkan oleh manusia.

Ada sebagian Pendaki merasakan hal ini, dan sebagai ungkapan rasa syukurnya ia memberikan pakaian, sarung pada pohon ini. Dan kadang lama ia duduk, juga berdiri di bawah dan/atau berdiri di samping pohon. Bahkan karena besarnya ungkapan rasa terima kasihnya, ia sampai merendahkan kepalanya (bersujud) pada pohon tersebut. Anehnya Pendaki lain yang tidak mengerti tentang apa yang ia rasakan menuduh bahwa ia menyembah pohon. Padahal ia tidak ‘bersujud’ kepada pohon karena meminta sesuatu. Ia merasakan manfaat besar dari pohon tersebut, oleh karenanya ia ‘bersujud’ syukur terhadap pohon tersebut.

Dahulu, leluhur Pendaki yang dituduh sebagai penganut animisme dikarenakan melakukan hal serupa. Menciptakan semacam peraturan yang tidak tertulis bahwa barang siapa akan menebang pohon mesti membuat sesajen. Terutama pohon-pohon besar. Kenapa? Karena para leluhur Pendaki merasakan manfaat adanya pohon-pohon rindang. Selain membuat udara tambah segar juga akar-akarnya mampu menyimpan air. Tidak heran di setiap pohon besar yang rindang sering ditemukan mata air. Banyak Pendaki lain yang memanfaatkan air dari mata air tersebut. Akarnya juga memeiliki kekuatan menahan tebing agar tidak longsor. Menyadari bahwa keberadaan pohon memberikan manfaat pada manusia dan juga membuat tanah tidak longsor, para leluhur Pendaki mempersulit orang untuk menebang pohon. Praktek demikian yang selama ini dianggap oleh para Pendaki lain sebagai ritual menyembah pohon. Betul jika dikatakan laku fisiknya menyembah, tetapi yang diminta adalah agar pohon dapat hidup dengan subur.

Kasih sayang Pendaki terhadap pohon dibuktikan oleh beberapa peneliti. Ada suatu penelitian yang menarik dilakukan penelti asal Jepang, Masaru Emoto. Memang tidak meneliti pohon secara langsung. Yang dilakukan oleh Masaru Emoto adalah meneliti tentang dampak doa, ucapan baik, dan ucapan buruk pada air. Perlu dicatat bahwa sebagian besar pohon terdiri dari air. Hasil penelitian terbukti bahwa molekul-molekul air dari sumber air yang diberikan doa dan ucapan terima kasih menghasilkan bentuk kristal yang indah. Jadi air memiliki kekuatan merekam segala sesuatu yang dipikirkan manusia. Pikiran manusia bervibrasi dalam bentuk gelombang. Getaran ini tertangkap dan direkam oleh air. Pohon yang sebagian besar terdiri dari air sehingga tidak mengherankan ia mampu menangkap pikiran orang yang akan menyakitinya.

Suatu alat khusus ditemukan oleh seorang ahli untuk mendeteksi efek dari pikiran terhadap pohon. Dan ternyata dari hasil penelitian membuktikan bahwa sebatang pohon bisa merasakan niat orang. Suatu pohon didekati oleh orang yang tidak punya maksud apa-apa terhadap pohon. Sebutkan sebagai orang pertama. Orang kedua adalah yang sayang terhadap pohon tersebut. Terakhir adalah orang yang akan menebang pohon. Dari alat yang ditempelkan pada batang pohon tersebut, terlihat efek dari ketiga orang yang berbeda tujuannya. Yang paling ditakutkan pohon adalah efek dari orang yang akan menebang pohon tersebut. Jadi, bisa dikatakan bahwa pikiran adalah energi. Semua energi mengandung getaran yang bervibrasi. So, tolong jangan menyepelekan pikiran. Badan Pendaki 70 % terdiri dari air. Pikiran buruk Pendaki akan melukai diri sendiri sebelum merusak alam dan orang lain.

Deforestasi semena-mena terjadi ketika kearifan lokal tidak lagi dipahami. Nenek moyang Pendaki sadar dan tahu pesan semesta. Pohon adalah sumber kehidupan manusia. Tanpa pohon, dijamin manusia sengsara. Mulai tanaman musiman semacam padi saja-kemudian-kelapa (tanaman tahunan), dll. Ketika penghormatan terhadap pohon dianggap penyembahan terhadap berhala maka banyak pohon ditebang semena-mena. Akhirnya berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan, serta yang paling mengerikan-climate change-tidak dapat dihindarkan.

Kearifan leluhur mengajarkan kehidupan yang selaras dengan alam. Saling memberi. Pendaki (manusia) memelihara pohon, dan pohon memberikan manfaat pada pendaki. Wahai Pendaki lain, masih ragu atau tidak percaya?

Cobalah berjalan di siang hari mengelilingi lautan pasir Bromo atau menyusuri sabana oro oro ombo. Rasakan betapa tiada pohon terasa panas membakar jasad. Setelah itu pasti semua akan sepakat untuk ‘menyembah’ pohon.

Ditulis Oleh : Saiful Darwi

Editor : And

Pengaruh Pemimpin dalam Organisasi

Sumber : http://www.kopitangsel.com
Setiap organisasi pasti memiliki pemimpin. Pemimpin tersebut ditetapkan berdasarkan budaya yang ada dalam organisasi. Kebanyakan organisasi menetapkan pemimpinya berdasarkan suara terbanyak anggota organisasi. Tapi bukan berarti pemikiran seorang pemimpin akan selalu mendapatkan dukungan penuh oleh seluruh anggota organisasi. Pemimpin harus mampu merangkul seluruh anggota organisasi baik yang mendukung pemikiranya atau menentang pemikiranya. Untuk itu pemimpin membutuhkan pengaruh agar mendapatkan dukungan penuh dari seluruh anggota organisasi. 

Pemimpin adalah orang yang mempunyai pengaruh kuat pada lingkungan dimana dia berada. Setiap pemimpin mempunyai cara tersendiri untuk menciptakan pengaruhnya. Pemimpin harus mempunyai pengaruh yang kuat agar pemikiranya mendapatkan dukungan penuh oleh seluruh anggota organisai. Dengan pengaruh yang kuat maka seorang pemimpin bisa menciptakan keterikatan emosional dengan para pengikutnya. Jika keterikatan emosi telah berhasil diciptakan maka para pengikut akan memiliki loyalitas yang kuat pada pemimpinya

Seorang pemimpin yang berada dalam struktural pemerintahan atau perusahaan swasta cenderung tidak membutuhkan pengaruh untuk menggerakkan organisasinya. Mereka akan menggunkan jabatan untuk menggerakkan organisasinya. Intruksi yang diberikan akan selalu dipatuhi karena pengikut terikat oleh tanggung jawab untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan. Sebagai imbalan atas kepatuhan tersebut pengikut diberikan gaji. Jika pengikut tidak mematuhi perintah atasan maka akan diberikan hukuman.  

Berbeda halnya dengan sebuah organisasi yang mana pengurus dan anggotanya tidak digaji sehingga mereka tidak mempunyai keharusan untuk bertahan dalam organisasi. Pada dasarnya orang yang bergabung dalam sebuah organisasi adalah orang orang yang mempunyai kesamaan latar belakang dan tujuan. Jika kita selalu memberikan ancaman dan hukuman yang berlebihan maka organisasi akan ditinggalkan oleh pengurus dan anggotanya. Akibat terburuk yang akan dialami adalah berhentinya proses kaderisasi karena tidak ada orang yang bersedia masuk ke dalam organisasi. Kegagalan dalam proses kaderisasi adalah awal dari hancurnya sebuah organisasi. 

Seorang pemimpin besar selalu menggerakkan pengikutnya dengan kekuatan pengaruh. Dia tidak membutuhkan jabatan untuk menggerakkan pengikutnya. Dia mampu memberikan alasan kuat kenapa para pengikutnya harus mendukung setiap pemikiranya. Pengikut tersebut mau untuk bekerja secara ikhlas walaupun tidak mendapatkan bayaran. Hal tersebut dilakukan semata mata karena percaya bahwa pemimpin akan membawa mereka mencapai sebuah tujuan bersama yang telah disepakati. 
Berikut cara yang biasa digunakan pemimpin untuk memperkuat pengaruhnya :

1. Inpirasi
Pemimpin harus mampu menjadi inspirasi bagi anggota organisasi yang lain. Pemimpin harus mampu menjadi teladan dan panutan. Pemimpin harus mampu memberikan contoh dengan perbuatan nyata. Kita harus melakukan sesuatu sebelum mengajak orang untuk melakukan hal yang sama. Hal itu akan membuat orang lain segan kepada kita, mereka akan percaya bahwa kita tidak hanya sekedar bicara. Apa yang telah kita lakukan akan menjadi contoh bagi anggota organisasi yang lain. 

Misalnya ketika pemimpin mengajak seluruh anggota organisasi untuk memperbaiki loyalitas. Kenyataanya pemimpin tersebut juga tidak memiliki loyalitas yang bagus kepada organisasi. Pemimpin sering tidak hadir dalam acara organisasi tanpa alasan yang jelas. Pemimpin sering melarikan diri dari tanggung jawab yang menjadi kewajibanya. Tentu ajakan pemimpin untuk meningkatkan loyalitas hanya akan dipandang sebelah mata oleh anggota organisasi. Ajakan pemimpin tersebut tidak akan berpengruh kepada anggota oranisasi yang lain.

Berbeda jika pemimpin tersebut telah menunjukkan loyalitasnya kepada organisasi. Pemimpin selalu ada ketika organisasi membutuhkanya, bahkan dia bersedia mengorbankan banyak hal demi organisasi. Maka anggota organisasi akan merasa segan kepada pemimpin tersebut. Anggota organisasi akan merasa malu karena tidak mampu berbuat sebaik pemimpinya. Anggota organisasi akan menjadikan pemimpin tersebut sebagai inspirasi, seseorang yang pantas untuk dijadikan panutan. Ajakan dari pemimpin akan sangat berpengaruh kepada anggota organisasi. 

2. Motivasi
Banyak pemimpin organisasi yang cerdas. Pemimpin mampu menyelesaiakan segala persoalan dalam organisasi. Pemimpin mampu memberikan intruksi yang tepat, sesuai dengan peran dan kemampuan masing masing anggota. Pemimpin mampu memberitahu anggota cara untuk menyelesaikan tugasnya. Tapi sayangnya pemimpin tersebut lupa memberikan alasan kenapa anggota organisasi harus menyelesaikan tugas tugasnya. Anggota organisasi harus diberikan alasan mengapa mereka harus menyelesaikan tugas tugasnya. Hal itu akan membuat anggota organisasi bekerja bukan karena perintah dari pemimpinya, tapi karena kemauan sendiri. 

Banyak anggota organisasi yang melakukan tugas tugasnya karena terpaksa. Mereka terpaksa melakuan tugasnya karena merupakan intruksi dari pemimpinya. Hal itu akan membuat mereka tidak mampu bekerja secara optimal karena mereka tidak ikhlas melakukan pekerjaanya. Pemimpin harus mampu membuat mereka bekerja secara ikhlas. Pemimpin harus memberikan alasan kenapa mereka harus menyelesaikan tugasnya. Jika anggota organisasi paham alasan kenapa mereka melakukan tugas tersebut maka mereka akan menyelesaikan tugas tanpa harus menunggu intruksi. 

Beritahu mereka bahwa mereka melakukan tugas karena organisasi bukan karena intruksi pemimpin. Mereka melakukan tugas sebagai wujud loyalitas kepada organisasi. Mereka bekerja keras demi nama baik organisasi. Mereka berfikir keras karena ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat. Beritahu mereka apa yang akan mereka dapatkan setelah tugas tugasnya selesai. Mereka akan mendapatkan kebanggan karena telah terlibat dalam kegiatan bermanfaat. Mereka akan menjadi contoh yang bagus kepada generasi selanjutnya. Mereka akan menjadi orang orang yang telah mengharumkan nama organisasi. 

Konsep dasar dari motivasi adalah memberikan alasan kenapa seseorang harus melakukan sesuatu. Alasan itu akan membuat seseorang mengerti kenapa dia harus bekerja. Alasan tersebut akan membuat seseorang mengerti apa yang akan dia dapatkan setelah menyelesaikan tugas tugasnya. Alasan itu akan membakar kemauan seseorang untuk bekerja lebih keras. Motivasi adalah memberikan pengaruh kepada seseorang agar mereka mau melakukan sesuatu. Pengaruh pemimpin disalurkan dengan motivasi yang dia berikan kepada anggota. 

3. Konsultasi
Konsep dari konsultasi adalah memberi tahu seseorang tentang pemikiran kita. Pemimpin memberi tahu seseorang terhadap masalah yang sedang terjadi di organisasi atau gagasan yang akan membuat organisasi menjadi lebih maju. Pemimpin juga meminta pertimbangan atau saran terhadap keputusan yang harus diambil. Anggota organisasi yang diajak untuk bertukar pikiran akan merasa bangga karena dilibatkan pada sesuatu yang penting. Mereka akan merasa menjadi orang penting dalam organisasi tersebut. 

Konsultasi tidak harus dilakukan ketika kita tidak bisa menyelesaikan sesuatu. Kita bisa melakukan konsultasi kapanpun termasuk ketika kita sudah paham dengan permasalahan yang akan kita hadapi. Tujuan utama dari konsultasi ini bukan untuk mencari solusi atas sebuah persoalan tapi lebih memberikan pengaruh kepada orang orang yang diajak untuk berkonsultasi. Pemimpin bisa berpura pura tidak memahami persoalan agar orang yang diajak berkonsultasi bisa menyampaikan lebih banyak gagasan. Hal itu akan membuat mereka lebih aktif memberikan saran dan pendapat terhadap sebuah pemikiran.  

Secara tidak langsung orang orang yang diajak konsultasi akan memiliki beban untuk membantu mewujudkan apa yang telah dibicarakan bersama. Mereka merasa harus bertanggung jawab pada sesuatu yang telah dikerjakan bersama. Kepercayaan yang telah diberikan pemimpinya akan membuat mereka merasa segan untuk tidak membantu pemimpinya. Disini pemimpin mempunyai peluang untuk memberikan pengaruhnya, membuat orang orang membantu pemimpin untuk mewujudkan pemikiranya.

4. Mengambil Hati
Pemimpin bisa melakukan pendekatan secara personal kepada anggota organisasi. Jika dalam teknik konsultasi pemimpin membicarakan hal yang berhubungan dengan organisasi maka dalam teknik ini pemimpin bisa membicarakan apapun. Pemimpin bisa membuka pembicaraan tentang asal, suku, keluarga, hobi atau pekerjaan. Mereka akan merasa diperhatikan oleh pemimpinya. Mereka akan merasa keberadaanya lebih diakui oleh pemimpinya. Mereka akan merasa sangat dekat dengan pemimpinya. 

Tunjukkan bahwa pemimpin mempunyai sebuah kesamaan terhadap seseorang. Kita akan mudah mendekati seseorang jika kebetulan memiliki hobi atau latar belakang yang sama. Misal sama sama orang jawa, sama sama orang Semarang, sama sama suka bermain futsal, sama sama seorang fotografer, sama sama suka main game, sama sama pemain musik, sama sama pecinta kuliner, sama sama pendaki gunung dan lain sebagainya. Seseorang yang sudah sangat dekat dengan kita akan merasa sungkan jika tidak membantu pemikiran kita. Pengaruh seorang teman dekat akan sangat nyata. Asalkan pengaruh tersebut adalah sebuah pemikiran positif.

Bagaimanapun Indonesia masih membutuhkan para pemimpin, mereka yang bergerak untuk sebuah perubahan. Jadilah pemimpin yang disegani karena "kapasitas" bukan pemimpin yang disegani karena "jabatan" apalagi "umur" 

Semoga bermanfaat 


Penulis : Andriyana L

Pemimpin : Teknik Mengambil Keputusan


Keputusan adalah menentukan pilihan dari sekian banyak kemungkinan yang tersedia. Pilihan tersebut menentukan sikap atas sebuah permasalahan yang sedang terjadi. Keputusan yang diambil selalu memiliki sebab dan akibat yang membuat seseorang harus menentukan pilihan. Dalam membuat sebuah keputusan seseorang harus memiliki sebab atau alasan serta memperhitungkan akibat atau resiko atas keputusan yang akan akan diambil.

Sebuah keputusan selalu memiliki keterikatan dengan sesuatu. Sesuatu tersebut akan mengalami dampak langsung yang diakibatkan oleh sebuah keputusan. Ada keputusan yang terikat dengan banyak hal besar dan ada pula keputusan yang hanya terikat pada diri sendiri. Keputusan yang menyangkut dengan banyak hal besar akan memberikan beban dan tanggung jawab yang besar pula, apalagi jika keputusan tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.

Kita bisa melihat bagaimana seorang Presiden membuat keputusan untuk menaikkan harga BBM. Tentu keputusan tersebut sangat sulit diambil karena hal tersebut akan berdampak pada kehidupan orang banyak. Dengan naiknya harga BBM maka harga sembako juga akan ikut naik. Dengan naiknya harga sembako maka harga makanan juga ikut naik. Belum lagi sektor sektor lain yang juga terkena dampak dari keputusan tersebut.

Sedangkan jika BBM tidak dinaikkan maka Negara akan menanggung subsidi BBM yang terlalu besar sehingga APBN tidak bisa digunakan untuk perbaikan pada sektor lain seperti pendidikan, pertanian, kelautan, kesehatan dan infrastruktur. Tentu naiknya harga BBM adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh seluruh rakyat. Tapi keputusan untuk menaikkan harga BBM diambil dengan harapan mampu membawa Negara ke arah yang lebih baik.

Keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak tidak dibuat dengan sembarangan. Analisis yang matang dibutuhkan untuk membuat keputusan tersebut. Beban dan tanggung jawab akan melekat kepada keputusan yang telah kita ambil. Hal itu menegaskan bahwa membuat keputusan yang berdampak pada hajat hidup orang banyak bukanlah sebuah perkara mudah. Seseorang harus memiliki kematangan, ketenangan dan keberanian untuk membuat keputusan tersebut.

Bukan berarti keputusan yang hanya terikat pada diri sendiri lebih mudah untuk dibuat. Keputusan yang menyangkut kepentingan diri sendiri bahkan terkadang lebih sulit untuk dibuat. Kita harus mengerti bahwa manusia adalah makhluk yang sangat mencintai dirinya sendiri. Segala sesuatu yang menimbulkan resiko atas dirinya sendiri akan cenderung dihindari. Bahkan orang orang tertentu akan mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan golongan. 

Pada dasarnya membuat keputusan tidak pernah mudah. Entah itu keputusan yang menyangkut kepentingan banyak orang atau keputusan yang hanya menyangkut kepentingan pribadi. Permasalahan terbesar ketika mengambil keputusan adalah ketika kita dihadapkan pada pilihan untuk mengutamakan kepentingan banyak orang atau mengutamakan kepentingan pribadi. Hal ini sering dihadapi oleh para pemimpin yang mendapatkan amanah untuk memimpin suatu golongan.

Pengambilan keputusan sangat identik dengan tugas seorang pemimpin. Pemimpin adalah orang yang paling bertanggung jawab pada nasib sebuah golongan. Maka pemimpin ini juga yang harus mengambil keputusan atas segala sesuatu yang menyangkut kepentingan golongan Pengambilan keputusan dalam sebuah golongan atau organisasi tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Pada organisasi hanya orang orang tertentu yang memiliki hak sebagai pengambil keputusan, diantarnya adalah pemimpin organisasi.

Setiap orang memiliki hak untuk mengambil keputusan yang hanya menyangkut kepentingan dirinya sendiri tapi tidak setiap orang punya hak untuk mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan golongan atau organisasi. Hal inilah yang membuat para pemimpin harus memahami teknik teknik yang harus digunakan untuk mengambil sebuah keputusan. Keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap langgeng atau hancurnya sebuah organisasi.

            Kebanyakan pemimpin selalu membuat keputusan berdasarkan suara terbanyak dalam organisasi. Meskipun seorang pemimpin mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan apapun tapi setidaknya pemimpin juga harus bertindak sebagai orang yang mampu menampung inspirasi anggota organisasi tersebut. Jika pemimpin membuat keputusan berdasarkan suara terbanyak maka resiko yang diambil sebagai seorang pemimpin cenderung kecil. Jika pun keputusan tersebut salah maka pemimpin tidak akan kehilangan dukungan dari anggota organisasi karena keputusan tersebut merupakan keputusan bersama.

Jika pemimpin mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan pemikiran semua orang yang ada di dalam organisasi maka pemimpin harus berani menganggung resiko untuk tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari seluruh anggota organisasi. Jika keputusan tersebut ternyata salah maka organisasi akan kehilangan kepercayaan pada pemimpinya. Resiko yang paling parah adalah pemimpin kehilangan pengaruhnya dalam sebuah organisasi.

            Selalu ada saat ketika pemimpin harus mengambil keputusan yang tidak mewakili suara terbanyak dalam organisasi. Tentunya ada ada alasan kuat yang membuat seorang pemimpin berani membuat keputusan tersebut. Salah satu dasar yang digunakan dalam mengambil keputusan dalah “kebenaran”. Jika suara terbanyak dalam organisasi tidak mewakili kebenaran maka pemimpin wajib menolak suara tersebut.  

            Pada kenyataanya pengambilan keputusan tidak semudah apa yang telah kita pelajari. Ada banyak keadaan yang membuat seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan terhadap apapun, kapanpun dan dimanapun. Terkadang seorang pemimpin harus mengambil keputusan dalam waktu yang sangat cepat sehingga membuatnya tidak bisa berkonsultasi dengan siapapun. Pada prinsipnya pemimpin harus memahami keadaan sebelum mengambil sebuah keputusan. Berikut akan dijelaskan jenis jenis keputusan yang harus diambil dalam berbagai keadaan :

1. Absolut

Yaitu keputusan yang diambil secara sepihak. Biasanya keputusan ini diambil ketika situasi sudah sangat genting dan harus diputuskan saat itu juga. Keputusan cepat harus diambil karena jika tidak segera diambil maka akan mengancam keutuhan organisasi. Pengambilan keputusan secara absolut membutuhkan keberanian yang tinggi. Karena jika keputusan itu salah maka kita adalah satu satunya orang yang harus bertanggung jawab pada akibat yang dihasilkan oleh keputusan tersebut. 

Misalnya ketika sebuah organisasi mengadakan seminar dengan tema “Pendakian Gunung”. Ketika segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang tiba tiba organisasi tersebut mendapatkan informasi bahwa pengisi materi dalam seminar tersebut tidak bisa hadir karena sebuah alasan penting. Sementara itu peserta seminar sudah mulai berdatangan dan memasuki ruangan seminar. 

Di saat seperti ini pemimpin harus mampu membuat keputusan secara cepat. Jika acara tersebut dibatalkan begitu saja maka nama besar organisasi akan tercoreng. Dengan cepat pemimpin mengambil keputusan untuk tetap melanjutkan seminar tersebut. Pemimpin menginstruksikan agar seluruh panitia tetap bekerja seperti biasa. Pemimpin tersebut memberanikan diri untuk mengagantikan tugas pemateri yang berhalangan untuk hadir. 

Tentu keputusan tersebut sangat berani mengingat pemimpin tersebut tidak menyiapkan materi apapun untuk dibicarakan. Tapi pemimpin mempunyai sedikit pengalaman yang membuatnya optimis bisa memuaskan peserta seminar. Pemimpin berani mengambil resiko untuk malu jika ternyata peserta seminar kecewa dengan apa yang disampaikanya. Tapi jika seminar tersebut sukses maka pemimpin tersebut akan mendapatkan sebuah kebanggan tersendiri. Selain nama besar organisasi yang tetap terjaga dengan baik pemimpin juga akan mendapatkan pujian dari seluruh anggota organisasi. Kebanggaan anggota pada pemimpinya juga akan menumbuhkan kepercayaan sehingga pengaruh pemimpin dalam organisasi akan semakin nyata.

Status pelaksanaan : Sangat mendesak
Resiko : Bertanggung jawab seorang diri
Hambatan : Tidak berani, ragu, pesimis
Dibutuhkan : Ketenangan, kematangan, optimis
Kerugian : Keputusan yang diambil biasanya kurang matang
Keuntungan : Permasalahan selesai dengan cepat

2. Konsultasi

Yaitu keputusan yang diambil setelah melakukan konsultasi kepada beberapa orang yang dipercaya. Seorang pemimpin tetap butuh masukan dari orang orang terdekatnya sebagai pertimbangan untuk memutuskan sesuatu. Masukan tersebut akan membuat pemimpin merasa yakin untuk mengambil sebuah keputusan. Pemimpin bukan dewa yang mengetahui semua permasalahan dengan baik. Oleh karena itu dia tetap membutuhkan penjelasan dan arahan dari orang orang terdekatnya sebelum membuat sebuah keputusan. 

Misalnya jika sebuah daerah di Indonesia terjadi bencana. Sebagai organisasi sosial kita harus bergerak cepat untuk membantu korban bencana. Pada situasi seperti ini tidak ada lagi waktu yang digunakan untuk mengadakan rapat. Pemimpin memiliki ide untuk mengadakan penggalangan dana dengan cara penjualan baju secara online melalui jejaring sosial. Pemimpin segera berkonsultasi dengan bendahara tentang ketersediaaan dana yang akan digunakan untuk mencetak baju. Pemimpin juga berkonsultasi kepada anggota lainya tentang tempat terbaik untuk mencetak baju tersebut. Pemimpin juga langsung mengintruksikan kepada anggota lainya untuk membuat desain baju yang akan dijual dalam rangka penggalangan dana. Pemimpin langsung membentuk tim penjualan baju online dan tim penyalur bantuan yang akan turun ke lapangan.

Sementara baju sudah dimasukkan ke percetakan. Pemimpin segera berkonsultasi dengan tim yang akan turun ke lapangan mengenai transportasi dan jumlah personil. Setelah itu pemimpin segera memutuskan akan mengirim empat personil untuk menyalurkan bantuan. Tim tersebut datang dengan membawa mobil berisi logistik yang didapatkan dari dana hasil penjualan baju lewat jejaring sosial. Bantuan tersebut datang tepat ketika korban sudah mulai kelaparan.

Pada kasus diatas pemimpin harus melakukan konsultasi tentang permasalahan yang tidak dia pahami sepenuhnya. Dia harus berkonsultasi dengan bendahara untuk membahas masalah dana. Dia harus berkonsultasi dengan anggota lain untuk pembuatan desain dan menemukan percetakan baju serta sistematika pengiriman bantuan. Tentu dalam prosenya tidak semua anggota diajak untuk konsultasi. Hanya beberapa anggota yang dirasa memiliki kapasitas penting yang terkait dengan permasalahan yang akan diajak untuk konsultasi. 

Status pelaksanaan : Semi mendesak
Resiko : Pihak yang idenya tidak dipakai/pihak yang tidak diajak konsultasi merasa kecewa
Hambatan : Koordinasi, perbedaan pendapat, butuh waktu
Dibutuhkan : Ketenangan, kematangan, koordinasi, kepercayaan
Kerugian : Butuh waktu agak lama untuk memutuskan sesuatu
Keuntungan : Keputusan yang dihasilkan lebih matang

3. Forum

Yaitu keputusan yang dihasilkan dari sebuah forum. Perbedaanya dengan Teknik konsultasi adalah pada jumlah orang yang hadir. Jika pada teknik konsultasi hanya melibatkan beberapa orang yang dipercaya, maka pada teknik pengambilan keputusan berdasarkan forum melibatkan seluruh orang yang ada dalam lingkungan kita. Jika menggunakan teknik ini maka seorang pemimpin haus siap untuk tidak diterima pemikiranya. Karena pada forum seperti ini suara kebanyakan lebih berharga dari suara seorang pemimpin sekalipun. 

Misalnya ketika sebuah organisasi mengadakan rapat untuk membahas perencanaan progam penanaman mangrove. Segala sesuatu diputuskan berdasarkan forum termasuk dalam memilih ketua pelaksana beserta dengan kelengkapnya. Setelah itu dibahas tentang pembagian tim beserta dengan tugas tugasnya. Segala sesuatu telah direncanakan dengan baik menggunakan pemikiran seluruh anggota yang hadir dalam forum. 

Meskipun pemimpin tidak sependapat tentang nama yang ditunjuk menjadi ketua pelaksana tapi pemimpin tetap harus menyetujui keputusan forum karena dia tidak memiliki alasan yang kuat untuk menggantinya. Jika pemimpin memaksa untuk mengganti nama tersebut maka akan terjadi kebingungan di dalam organisasi. Hal tersebut akan menimbulkan kecurigaan dan perselisihan sehingga panitia progam tersebut tidak mampu bekerja dengan baik. 

Status pelaksanaan : Tidak mendesak
Resiko : Terjadi perbedaan pendapat, sulit menemukan kesepakatan
Hambatan : Sulit menghadirkan banyak orang dengan cepat
Dibutuhkan : Ketenangan, kematangan, koordinasi, kesabaran,
Kerugian : Butuh waktu lama untuk memutuskan sesuatu
Keuntungan : Keputusan yang dihasilkan mendapat dukungan banyak pihak

4. Delegasi 

Yaitu pengambilan keputusan yang diwakilkan. Hal ini kadang dilakukan seorang pemimpin ketika sesuatu yang diputuskan tidak begitu penting. Pemimpin memang harus menyimpan tenaganya untuk menghadapi permasalahan lain sehingga permasalahan yang tidak begitu penting tidak harus dia pikirkan. Hal ini berkaitan dengan efektifitas kepemimpinan. Jangan sampai seorang pemimpin tumbang karena terlalu banyak memikirkan persoalan yang harusnya tidak dia pikirkan. Pemimpin bisa mendelegasikan kepada orang orang yang dipercaya untuk mengambil sebuah keputusan atau membentuk sebuah forum untuk mengambil keputusan tanpa kehadirnya. 

Misalnya ketika organisasi sedang mengadakan pembahasan mengenai pembuatan Web untuk keperluan publikasi organisasi. Pemimpin memilih untuk tidak hadir karena sedang memverifikasi laporan pertanggungjawaban progam sebelumnya. Pemimpin mendelegasikan penyelesaian masalah Web kepada Seksi publikasi yang lebih memahami tentang bidang tersebut. Seksi publikasi mengadakan rapat kecil untuk meminta masukan dari pengurus dan anggota organisasi lainya. 

Pada kasus di atas pemimpin memberikan wewenang kepada pengurus lain untuk mengambil keputusan. Pemimpin mempunyai pendapat bahwa memverifikasi laporan pertanggungjawaban harus lebih diprioritaskan karena menyangkut kredibilitas organisasi. Pemimpin berpendapat bahwa pembuatan Web bukan merupakan prioritas penting saat ini sehingga pemimpin tidak merasa perlu untuk hadir dalam pembahasnya. 

Status pelaksanaan : Sangat tidak mendesak
Resiko : Keputusan tidak sesuai dengan harapan pemimpin
Hambatan : Sulit percaya kepada orang lain
Dibutuhkan : Ketenangan, kematangan, koordinasi, kepercayaan
Kerugian : Pemimpin tidak mempunyai ruang untuk menyampaikan pemikiranya
Keuntungan : Pemimpin tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk berfikir

             Yang menjadi permasalahan berikutnya adalah bagaimana cara kita membaca keadaan, kemudian memutuskan untuk menggunakan teknik yang mana. Hal itu membutuhkan identifikasi yang tepat dari seorang pemimpin. Pemimpin harus berani memutuskan sesuatu, membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang telah dibuat.

“Diam bukan sebuah pilihan, karena diam tak mampu merubah apapun”


Penulis : Andriyana L

Komunitas Pendaki Gunung : Mengapa kita harus KOPDAR ?

Mengapa kita harus KOPDAR ?

Kopdar Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor
Apa itu KOPDAR ?
KOPDAR adalah singkatan dari Kopi Darat yang artinya adalah upaya untuk mengumpulkan para aktifis media sosial untuk dapat bertatap muka secara langsung. Istilah Kopi Darat dimaksudkan agar para aktifis media social dapat turun langsung ke darat, bukan sekedar berceloteh di media social. Di “darat” tersebutlah para aktifis sosial media dapat bertatap muka sambil menikmati sajian kopi. 

KOPDAR digunakan sebagai upaya oleh Komunitas Pendaki Gunung untuk mengumpulkan para aktifis media sosial. Kami berharap para aktifis media sosial tidak hanya sekedar bicara, tapi juga harus merealisasikan apa yang telah dibicarakan. Hal ini didasarkan pada banyaknya kritikan atau masukan yang dilayangkan oleh para pendaki gunung di dalam grup Facebook Komunitas pendaki gunung. Pada dasarnya setiap orang bisa bicara, tapi tidak setiap orang bisa bekerja. Jika semua orang hanya bisa bicara, kemudian siapa yang harus bekerja ?

Kopdar Komunitas Pendaki GunungYogyakarta
Apa yang dibahas ketika KOPDAR ?
Kopdar selalu diawali oleh perkenal agar setiap peserta dapat mengenal lebih jauh sesama peserta kopdar. Di dalam event KOPDAR kita bisa tahu bagaimana wujud asli pemilik akun media social. Pada saat KOPDAR biasanya disediakan daftar hadir oleh panitia agar peserta KOPDAR dapat menuliskan nama, alamat beserta nomor yang dapat dihubungi. Informasi ini akan disimpan sebagai dokumen panitia juga dapat diberikan kepada peserta kopdar yang menginginkan. 

Setelah saling kenal satu sama lain acara selanjutnya adalah pembahasan tentang tujuan utama dari KOPDAR itu sendiri. KOPDAR digunakan pengurus KPG untuk melakukan sosialisasi tentang kegiatan kegiatan yang sudah pernah dilakukan oleh KPG. KOPDAR juga digunakan sebagai upaya untuk mewadahi para aktifis media sosial yang ingin berpartisipasi nyata membangun bangsa. Pada event KOPDAR ini biasanya pengurus KPG akan membuka forum tentang penyelenggaraan acara tertentu atau membahas pegerakan KPG selanjutnya. Peserta KOPDAR dapat menawarkan ide dan gagasan yang bermanfaat bagi alam dan bangsa atau menawarkan diri menjadi panitia pelaksana kegiatan tertentu. 

Memang KPG adalah Komunitas yang menjadi wadah bagi para pendaki gunung. Tapi sebagai pendaki gunung kami sadar bahwa kami juga harus ikut menjaga kebersihan lingkungan, berbakti kepada masyarakat dan juga ikut serta meningkatkan SDM dalam bidang pendakian gunung.  Memangnya kalau bukan kita siapa lagi ?

Selain itu KOPDAR juga bertujuan untuk menjadi penyambung silaturahmi antar pendaki gunung. Diharapkan peserta KOPDAR dapat menjadi kawan atau bahkan keluarga besar yang saling peduli satu sama lain. Disinilah pokok inti Komunitas pendaki gunung didirikan, untuk menjadi wadah bagi seluruh pendaki gunung di Indonesia.

Kopdar Komunitas Pendaki Gunung Regional Jakarta

Tema KOPDAR ?
Setiap KOPDAR mengusung tema yang berbeda meskipun sebenarnya acara intinya adalah sama yaitu mewadahi pendaki gunung yang ingin berpartisipasi nyata dalam kegiatan lingkungan dan kegiatan pendakian juga menyambung silaturahmi sesama pendaki gunung. Dalam acara KOPDAR biasanya diselipkan kegiatan tambahan, dapat berupa penyampaian materi oleh narasumber atau bahkan praktek langsung seperti tali temali atau panjat dinding. Materi yang disampikan pun beraneka ragam mulai dari medis, navigasi darat, survival hingga manajemen pendakian.

Kopdar Komunitas Pendaki Gunung Regional Karawang
Belum pernah datang KOPDAR ?
Tenang, kebanyakan orang yang hadir pada waktu KOPDAR juga baru pertamakali menghadiri event event seperti ini. Justru KOPDAR tersebutlah yang akan menjadi wadah agar kita saling mengenal satu sama lain dalam dunia nyata. Kita bisa mengajak siapapun, dari organisasi manapun dan dari komunitas manapun untuk hadir dalam acara KOPDAR.

Kopdar Komunitas Pendaki Gunung Regional Depok
Kapan KOPDAR dilaksanakan ?
Jadwal KOPDAR setiap regional KPG berbeda satu sama lain. Ada Regional yang melaksanakan KOPDAR setiap 1 bulan, 2 bulan atau bahkan setiap 2 minggu sekali. Informasi mengenai jadwal KOPDAR selalu diposting pada grup Facebook “Komunitas Pendaki Gunung”, Fun Page “Komunitas Pendaki Gunung" atau Instagram “Komunitas_Pendaki_Gunung”
Apa keuntungan mengikuti KOPDAR ?
1. Mendapatkan kawan kawan baru
2. Mendapatkan pengetahuan baru
3. Berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat

Kopdar Komunitas Pendaki Gunung Regional Jepara
Penutup
Segala kegiatan yang dilakukan oleh komunitas pendaki gunung selalu bermula dari KOPDAR. Jika anda merasa tergugah untuk membuat perubahan bagi alam dan bangsa maka bergabunglah bersama kami. Kami tunggu pada KOPDAR Komunitas pendaki Gunung di wilayah masing masing.

Salam Lestari

Komunitas Pendaki Gunung Regional Jakarta Raya

Keberadaan KPG Regional Jakarta Raya (selanjutnya ditulis KPG Jaya) tidak terlepas dari pendahulunya, yakni KPG Regional Jabodetabekyang terbentuk pada 28 September 2013 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta dengan wilayah yang melingkupi DKI Jakarta Raya, Bogor Raya, Kota Depok, Tangerang Raya dan Bekasi Raya. KPG Regional Jabodetabek selanjutnya kemudian mendeklarasikan pemekaran diri menjadi beberapa regional pada 3-4 Oktober 2015 di Hambalang dan KPG Jaya berpartisipasi dalam deklarasi tersebut bersama dengan regional lain di lingkup Jabodetabek. Sejarah singkat KPG Reg. Jabodetabek dapat dilihat disini

KPG Jaya sendiri secara resmi mengawali pembentukannya dengan mendeklarasikan diri pada Jumat, 7 Agustus 2015 di Taman Menteng Jakarta yang dihadiri lebih dari 43 orang setelah melalui serangkaian Kopdar dan pertemuan-pertemuan yang dilakukan sebelumnya. Nama KPG Regional Jakarta Raya dipilih dengan menisbatkan pada nama Provinsi DKI Jakarta Raya (DKI Jaya) dengan slokanya yang berbunyi "Jaya Raya', satu sloka yang menggelorakan semangat segala kegiatan di Jakarta Raya sebagai ibukota dan kota perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Oleh karenanya, lingkup wilayah KPG Jaya juga sama dengan wilayah Provinsi DKI Jakarta, yakni meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. Selain deklarasi, pada tanggal 7 Agustus 2015 KPG Jaya membuat struktur kepengurusan yang diketuai oleh Chris Utomo sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah ini.

Struktur Kepengurusan KPG Jaya, hasil kesepakatan di Taman menteng
Pertemuan KPG Jaya, Taman Menteng, 7 Agustus 2015
Empat hari kemudian, tepatnya pada 11 Agustus logo KPG Jaya disepakati dan ditetapkan dengan mengawinkan desain yang dibuat oleh Ratdita Anggabumi dan Agus Maulana

Makna Logo KPG Jaya adalah sebagai berikut:
1. Lambang KPG dengan arti sesuai dengan yang tertulis di dalam AD/ART KPG yang disahkan pada 17 Mei 2015. Lambang KPG terletak di tengah dengan maksud bahwa KPG Jaya mengacu dan bertujuan dan menjadi salah satu bagian (regional) untuk mewujudkan visi dan misi KPG.

2. Tulisan Solidarity diambil dari bahasa Inggris yang bermakna kekompakan dimana konsep kekeluargaan yang kokoh, erat, kuat dan bertanggung jawab terhadap persaudaraan dan kekeluargaan tersebut, saling menolong, ikut merasakan jika ada yang mengalami kesusahan (empati). Satu untuk semua dan semua untuk satu (tujuan).

3. Tulisan Sinergy diambil dari bahasa Inggris yang bermakna hubungan interaksi yang baik dan memperkuat antara satu dengan yang lain agar tercipta suatu yang bermanfaat dan positif. Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas menuju keberhasilan. Kunci sinergi terdapat pada komunikasi dan kerja sama antar pihak.

4. Tulisan Sincerity diambil dari bahasa Inggris yang bermakna kesungguhan, sepenuh hati, kejujuran, keihklasan, dan ketulusan. Mewujudkan sincerity dalam tubuh KPG Jaya maka perlindungan akan senantiasa datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Perwujudan sincerity akan tampak dari kebesaran jiwa dan hati.

5. Tulisan Safety diambil dari bahasa Inggris yang bermaksa keselamatan, kesiapan dan kematangan dalam berpikir dan bertindak sehingga menjadi kebiasaan dalam setiap hal. Cepat, sigap, aman, tegas, teguh, tabah, terampil dan komitmen dalam koridor keamanan dan kenyamanan semua. Konsep aman dan nyaman tidak merujuk pada mencari aman namun menciptakan suasana dan situasi yang safety dalam rangka mencapai visi dan misi KPG.

6.Tulisan Avignam Jagat Samagram merupakan bahasa Sansekerta diambil dari moto BASARNAS dimana memiliki makna bagi mereka (perkumpulan) yang berasaskan Pancasila, sila pertama dari Pancasila sebagai suatu keyakinan dari setiap pendaki gunung bahwa segala kegiatannya akan diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap berdoa "Semoga Selamatlah Alam Semesta", ”Damailah Bumiku dan Seisinya”, “Selamatlah Manusia di Seluruh Dunia” dan “Keselamatan bagi semua”. Tulisan Avignam Jagat Samagram juga membuat KPG Jaya memiliki beban berat untuk bisa berkontribusi optimal dan memiliki kapasitas mumpuni untuk kegiatan kebencanaan dan sosial.

7. Warna merah melingkar memiliki makna kuat, berani dan memiliki gairah (semangat) dan warna biru dongker (tua) merepresetasikan ketenangan dan kebijaksanaan dan biru gelapnya menunjukkan ketenangan dan kebijaksanaan yang sempurna.


Langkah selanjutnya adalah merealisasikan program kerja (proker) perdana sesuai dengan amanat dalam Anggaran Rumah Tangga Komunitas Pendaki Gunung (ART KPG) yang disahkan pada 17 Mei 2015 di Jepara pada Bab V mengenai Pembentukan Regional pasal 12 ayat 5 yang menyatakan bahwa pengurus sementara harus setidaknya menyelesaikan satu program kerja regional dalam waktu 3 bulan yang mana program tersebut dilakukan untuk proses pembentukan kepengurusan tetap dan program kerja harus sesuai dengan visi dan misi KPG.

Keterangan: Bersama Suku Dinas Kebersihan dan Anggota KPG JAYA menggunakan Alat Apung dari Dinas Kebersihan menarik sampah dari kali. Jajaran Walikota Jakarta Pusat terjun langsung ke lapangan untuk Program Stop Nyampah di Kali

Keterangan: Penyematan Slayer kepada Anggota Kehormatan yaitu Walikota Jakarta Pusat Manggara Pardede oleh Penasehat dan Ketua KPG JAYA

Digawangi oleh ketua terpilih Chris Utomo dengan dibantu jajaran pengurus, pioneer dan seluruh simpatisan yang ada, terlaksanalah proker perdana KPG Jaya dimana dalam sehari dilaksanakan 3 kegiatan utama yakni bersih kali secara serentak di 6 titik kali wilayah Jakarta Pusat, Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Santunan Anak Kurang Beruntung di Masjid Raudlotul Jannah Jakarta Timur serta ditutup dengan penyematan slayer untuk para pioneer KPG Jaya. Dokumentasi kegiatan di bawah ini.

Keterangan: Pihak Dettol memberikan penyuluhan kesehatan kepada para Peserta Program Stop Nyampah ke Kali

Keterangan: Foto Bersama dengan Anak kurang beruntung di Masjid Raudlotul Jannah

Keterangan: Penyematan slayer kepada para Pioneer KPG JAYA

Milestone berikutnya terjadi pada 7-8 November 2015 dimana dilakukan musyawarah untuk menentukan strategi, program dan kepengurusan definitif sebagaimana merujuk pada ART KPG Bab V Pasal 12 Ayat 5 dan 6. Pada kesempatan ini juga disampaikan Laporan Pertanggung Jawaban Periode Percobaan dan semua menyepakati bahwa KPG Jaya telah berhasil melalui masa percobaan dengan baik. Pada 8 November jam 2 dini hari terpilih Saiful Darwi sebagai Ketua KPG Jaya periode 2015/2016 dengan masa kepengurusan mulai dari 8 November 2015 sampai dengan 8 November 2016. Terpilihnya ketua dan pengurusan didahului dengan serangkaian kegiatan meliputi analisa bersama mengenai kebutuhan dan tantangan KPG Jaya ke depan, perumusan strategi dan program kerja selama setahun yang dianggap dan disepakati sesuai untuk menjawab kebutuhan dan tantangan yang akan dihadapi KPG Jaya. 

Selanjutnya, atas usulan Chris Utomo dan Jafran serta diamini oleh semua anggota, kepengurusan periode 8 November 2015 – 8 November 2016 diberi nama Kepengurusan Stop Waras sebagai bentuk kesadaran bahwa kita semua tidak waras, tempat kurang dan salah, sehingga akan terbuka dan bersemangat untuk menjadikan KPG Jaya ini sebagai wadah untuk belajar dan berbagi tentang berbagai hal tanpa khawatir lagi untuk dipertanyakan kewarasannya. Gambar di bawah ini menunjukkan struktur kepengurusan dan program kerja (berikut strateginya).


Keterangan: Program Kerja KPG Jaya 2015/2016

Bagaimana perkembangan KPG Jaya selama Periode Kepengurusan Stop Waras? Tungguhasil evaluasi 3 bulanan yang akan diselenggarakan pada bulan Februari 2016.

Penulis : Humas KPG Jaya

Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor

Pada awalnya Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor merupakan bagian tak terpisahkan dari Komunitas Pendaki Gunung Regional Jabodetabek. Beberapa pengurus Komunitas Pendaki Gunung Regional Jabodetabek berasal dari Bogor. Komunitas Pendaki Gunung Regional Jabodetabek pertamakali dirintis pada 28 September 2013 hingga akhirnya membubarkan diri pada 4 Oktober 2015. Setelah Komunitas Pendaki Gunung Regional Regional Jabodetabek bubar maka berdirilah Komunitas Pendaki Gunung Regional Jakarta Raya, Komunitas Pendaki Gunung Regional Depok, Komunitas Pendaki Gunung Regional Tangerang dan Komunitas Pendaki Gunung Regional Bekasi. 

Kopdar KPG Regional Jabodetabek di Bogor
Alumi pengurus Komunitas Pendaki Gunung Regional Jabodetabek yang berada di Bogor segera bergerak dengan merintis Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor. Sebelum mengadakan KOPDAR untuk pertama kalinya para pendaki Bogor berkumpul untuk mempersiapkan pergerakan  Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor. Pada tanggal 7 November 2015 diadakan pertemuan dengan para aktifis pendaki gunung Bogor dalam rangka persiapan pembentukan Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor di Pemda Cibinong. Pada tanggal 15 November 2015 diadakan pertemuan lanjutan untuk persiapan KOPDAR pertama Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor di Kebun Raya Bogor. Pada waktu itu turut hadir pula pengurus Komunitas Pendaki Gunung Regional Depok untuk saling berdiskusi berbagi pengalaman.

Rapat persiapan KOPDAR, Kebun Raya Bogor
Setelah itu akhirnya diselenggarakan KOPDAR Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor untuk pertama kalinya di Taman Takol, Kampus IPB Banaran Siang pada hari Minggu 5 Desember 2015. KOPDAR tersebut mempunyai tema : Manajemen Pendakian. Kopdar pada waktu itu cukup sukses dengan dihadiri oleh lebih dari 40 orang. Pada KOPDAR inilah dibentuk pengurus sementara Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor. Susunan pengurus sementara adalah sebagai berikut :

Ketua Regional : Ivanda
Wakil Ketua : Abimayu Fahmi
Bendahara : Purwa, Wardah
Sekretaris : Veronica, Mila
Humas : Ilham, Suryadi, Alfian

Kopdar 1 KPG Regional Bogor
Setelah sukses mengadakan KOPDAR pertama Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor segera mengadakan KOPDAR ke-II dengan tema : Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). KOPDAR ke-II diselenggarakan di Danau LIPI, Cibinong. Pada KOPDAR tersebut juga dibentuk Panitia Camping Ceria yang akan bertugas untuk menyelenggarakan Camping Ceria Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor dalam rangka mempererat tali silaturahmi sesama pendaki Bogor.

Kopdar II KPG Regional Bogor
Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor kembali mengadakan Kopdar pada tangal 24 Januari 2016 di Gor Padjajaran dengan Tema Sekilas Navigasi Darat. Kopdar ini juga merupakan teknikal meeting bagi peserta yang akan ikut pada kegiatan Camping Komunitas Pendaki Gunung yang akan dilaksanakan pada 30-31 januari 2016 di Bumi Perkemahan Sukamantri.

Kopdar III Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor
Kopdar ke-4 Komunitas Pendaki Gunung dilaksanakan pada tanggal 21 Februari tahun 2016 di danau LIPI. Agenda Kopdar 4 adalah silaturahmi, perkenalan KPG, diskusi masalah pendakian gunung sekaligus pembubaran panitia Camping Ceria. 
Kopdar IV Komunitas Pendaki Gunung Regional Bogor

 Salam Lestari

Penulis : Andriyana L